LP2M Lakukan Pendampingan Akselerasi Menuju Akreditasi seluruh Jurnal di Institut PTIQ

Jakarta(9/11): Dalam rangka aplikasi dari program unggulan LP2M, koordinator Jurnal dan Publikasi gelar pendampingan akselerasi jurnal untuk akreditasi mendapatkan sinta yang berlangsung secara offline di ruang Rapat Lantai 3.

Dalam sambutannya, ketua LP2M, Dr. Aas Siti Sholicah, M.Pd juga menyampaikan bahwa LP2M dalam satu bulan ini selain melakukan pendampingan jurnal, juga akan sosialisasi carakter building di Ma’had, kemudian akan melakukan pendampingan mahasiswa untuk tugas akhir, kerjasama dengan para dosen untuk pelatihan penulisan jurnal, menggunakan aplikasi mendeley, dan lainnya berkaitan dengan jurnal internasional.

Ia juga sampaikan ternyata untuk melakukan akrediasi memang ada beberapa tahapan yang harus dilakukan. Sembari minta saran terkait program apa saja yang bisa dilakukan oleh LP2M untuk pendampingan jurnal selanjutnya.

Harapan yang sama juga disampaikan oleh Koordinator bidang Jurnal dan Publikasi LP2M, Fikri Maulana, M.Pd bahwa acara tersebut dilakukan untuk pendampingan pengelolaan jurnal dalam rangka percepatan untuk akreditasi seluruh jurnal di Institut PTIQ.

“Karena di satu sisi akan memudahkan daya jual untuk para penulis baik dari kalangan dosen dan mahasiswa yang pada umumnya mengincar jurnal bereputasi,” tuturnya.

Pelatihan tersebut dihadiri oleh para pengelola jurnal dari fakultas Ushuluddin, fakultas Tarbiyah, fakultas Dakwah dan juga dari Pasca Sarjana. Acara tersebut dimulai dengan menyampaikan problem yang selama ini terjadi pada pengelola jurnal sampai membicarakan solusinya.

Hadir sebagai pemateri, Muhammad Ibtisam Han, M.A memaparkan beberapa tahapan yang harus dilalui untuk mencapai akreditasi.

“Untuk akreditasi jurnal itu ada beberapa syarat. Pertama, kuantitatif. Minimal sudah punya 4 kali terbitan,” tutur kandidat doktor UIN Syarif Hidayatullah itu.

Paparnya juga, mulai tahun 2021 ada pembaharuan peraturan untuk penilaian akreditasi di situs Arjuna. Dan selain bobot kuantitatif, juga ada bobot kualitatif yang menjadi penilaian.

Ia juga presentasikan tabel untuk simulasi penilaian yang diformat dalam bentuk Excel. Pada tabel tersebut, tuturnya ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan. Di antaranya adalah spesifikasi pada penamaan jurnal, pelibatan mitra bestari, mutu penyuntingan substansi, kualifikasi dewan penyunting, mutu penyuntingan, dan manajemen jurnal.

“Selain tentang manajemen OJS, masuk pada substansi artikel yang meliputi konsistensi penulisan, pencantuman nama gelar, abstrak dan keyword. Kemudian selain subtansi artikel juga ada penilaian layout pada jurnal baik di OJS maupun file pdfnya,” paparnya.

Selain itu juga ada penilaian pada hal-hal teknis seperti penomoran harus berkelanjutan pada satu Volume. Kemudian tahapan terakhir untuk menuju akreditasi harus sudah memiliki DOI kemudian Garuda baru daftar ke Arjuna.

Sebagai penutup, ia juga sampaikan pesan untuk menjadi PR LP2M, bahwa saat ini jurnal diurus oleh fakultas masing-masing, tetapi belum ada monitoring. Misalnya mendorong dan mendampingi jurnal-jurnal yang sampai saat ini masih belum bisa berjalan dengan baik.

“Untuk mencarikan tulisan, LP2M bisa membuka jaringan dari luar untuk barter tulisan, membuka conference, call paper dan sejenisnya yang hasil dari tulisan tersebut bisa disalurkan pada jurnal-jurnal di fakultas,” paparnya. (AFA)

About the Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like these