Warek I: Penelitian ini juga Sekaligus Membuat Perubahan

(Jakarta/07/12). Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat melaksanakan pelatihan tehnik penyusunan proposal untuk semua dosen di Institut PTIQ Jakarta. Kegiatan seperti ini dilakukan juga dalam rangka meningkatkan kualitas riset bersama. Hanya saja kali ini diadakan secara spesial dalam rangka menindaklanjuti putusan Institut untuk memberikan dana riset para dosen.

Hadir untuk memberi sambutan, Dr. H. Imam Addaruqutni, M.A, selaku Warek I menegaskan bahwa riset memang sangat dibutuhkan, namun kalau tidak didukung dengan dana maka kurang ada dukungan.

“Kalau tidak didukung dengan dana karena menyita waktu. Dan sekarang sudah diputuskan untuk pemberian dana riset. Maka dengan demikian, tidak ada alasan lagi kalau tidak bergerak dalam bidangnya masing-masing,” paparnya.

“Hemat saya penelitian ini juga sekaligus membuat perubahan,” imbuhnya.

Ia juga paparkan bahwa dosen kita ini memang berbasis keagamaan. Meskipun ada dosen-dosen yang mengampu saintis secara murni. Maka di sinilah perlu juga dipadukan dengan keagamaan. Agar terjadi penelitian kualitatif dan kuantitatif serta kolaboratif.

Menurutnya, dalam penelitian kita perlu pembuatan teknis, yaitu proposal. Dan pembuatan proposal seperti inilah yang berpengaruh. Karena para dosen dan mahasiswa tidak bisa terpisahkan dalam sosial engineering, baik masalah sosial Islam dan lingkup kenegaraan.

Ia juga tambahkan bahwa di negara-negara maju itu punya lembaga-lembaga penelitian, di kita juga ada, semua kementerian punya Litbang, tetapi biasanya sebagai pembuangan. Jadi tidak ada riset yang ideal. Maka diharapkan nanti akan muncul proposal-proposal ideal.

Selain itu, sebagai narasumber sekaligus memberi sambutan, ketua LP2M, Dr. Aas Stiti Shalichah, M.Pd.

Dalam sambutannya, ia menegaskan kembali bahwa pelatihan ini sebenarnya menindaklanjuti adanya sambutan baik dari institut untuk mendukung para dosen melakukan penelitian. Adapun untuk surat edaran sudah diturunkan ke fakultas masing-masing. Dan para dosen bisa mengajukan ke kaprodi, nanti diajukan ke LP2M dan akan dilihat oleh para reviewer. Kemudian ketika lolos nanti akan ada seminar proposal. Lalu tanda tangan kontrak, dan pencairan.

“Adapun hasil dari riset bisa dipublikasi di jurnal-jurnal yang ada di Institut maupun di luar,” paparnya.

Sebagai narasumber, Hamidulloh Ibda, M.Pd sebagai warek I Inisnu Temanggung dosen memaparkan tips dan trik melakukan riset. Dan ia juga menegaskan tentang tugas utama dari dosen.

“Dosen memang harus beda dengan guru. Karena tuntutan dosen adalah melakukan riset. Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan oleh para riset,” paparnya.

Ia paparkan beberapa tahapan, di antaranya cara membuat latar belakang. Menurutnya, bagian latar belakang terlihat mudah tetapi sebenarnya sulit. Apalagi pada kluster PKM, latar belakang adalah temuan dari hasil PKM yang telah dilakukan sebelumnya.

Di akhir pemaparan, Hamidulloh Ibda, M.Pd juga paparkan tips menulis. Baginya menulis itu butuh motivasi. Tapi pada dasarnya, menulis itu ada banyak tujuan. Ada yang karena hobi, tuntutan, dan lain sebagainya.

Ia tegaskan, “Ada 3 Pilar dalam prinsip menulis, pembiasaan, keteladanan, dan pembudayaan.”

Acara yang dimoderatori oleh Khoirul Anwar Afa itu berlangsung dari pukul 10.00-13.00 dan disambut baik dari para dosen yang hadir.  

About the Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like these